LKPD2 Instalasi Sistem Operasi Windows Server ASJ

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD_2)


Kelas : XI-TJKT-1

Nama :Muhammad Esya Nur Hidayat


Mata Pelajaran: Administrasi Sistem Jaringan / Sistem Operasi Jaringan

Topik: Instalasi Sistem Operasi Windows Server

Alokasi Waktu: 4 x 45 menit (disesuaikan)


A.   TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:

 

1.      Menjelaskan persyaratan hardware untuk instalasi Windows Server.

2.      Mempersiapkan media instalasi Windows Server.

3.      Melakukan instalasi sistem operasi Windows Server dengan pilihan Desktop Experience dan Server Core.

4.      Mengidentifikasi langkah-langkah dasar konfigurasi awal setelah instalasi Windows Server.

5.      Membedakan antara instalasi Desktop Experience dan Server Core.


B.   TEORI SINGKAT:


Windows Server adalah sistem operasi dari Microsoft yang dirancang khusus untuk lingkungan server. Berbeda dengan Windows Client (seperti Windows 10/11) yang fokus pada penggunaan desktop, Windows Server menyediakan berbagai fitur dan layanan untuk mengelola jaringan, hosting aplikasi, basis data, dan infrastruktur IT lainnya (misalnya, Active Directory Domain Services, DNS Server, DHCP Server, File Server, Web Server, dll.).

 

Ada dua mode instalasi utama untuk Windows Server modern:

 

1.      Desktop Experience (GUI): Ini adalah mode instalasi dengan antarmuka grafis lengkap yang mirip dengan Windows Client, memudahkan administrasi melalui GUI. Membutuhkan sumber daya lebih besar.

2.      Server Core: Ini adalah mode instalasi minimal tanpa antarmuka grafis (hanya Command Prompt). Membutuhkan sumber daya lebih sedikit, lebih aman (permukaan serangan lebih kecil), dan ideal untuk tugas-tugas spesifik seperti Domain Controller atau DNS Server. Administrasi dilakukan melalui Command Prompt, PowerShell, atau

Remote Management Tools.

 

Proses instalasi umumnya meliputi pengaturan BIOS/UEFI, booting dari media instalasi, pemilihan edisi dan mode instalasi, partisi hard disk, penyalinan file, dan konfigurasi awal (password administrator, dll.).


C.   ALAT DAN BAHAN:

1.      Komputer/Laptop dengan spesifikasi yang memadai untuk menjalankan virtualisasi (misal: Intel VT-x/AMD-V aktif di BIOS) atau server fisik.

2.      Software Virtualisasi (disarankan): Oracle VirtualBox, VMware Workstation Player/Pro, atau Hyper-V (jika menggunakan Windows Pro/Enterprise).

3.      File ISO Installer Windows Server (disarankan versi terbaru, misalnya Windows Server 2019/2022 Evaluation dari situs Microsoft).

4.      Koneksi internet (untuk mengunduh file ISO jika belum ada).

5.      Lembar kerja dan alat tulis.


D.   KESELAMATAN KERJA:

1.      Pastikan sumber daya listrik stabil.

2.      Ikuti instruksi dengan cermat.

3.      Laporkan kepada guru/instruktur jika ada kendala atau kerusakan.

4.      Lakukan instalasi di lingkungan virtual untuk menghindari kerusakan pada sistem operasi utama.



E.   LANGKAH KERJA:

BAGIAN 1: PERSIAPAN INSTALASI

1.      Unduh File ISO Windows Server:

o    Jika belum memiliki file ISO, unduh versi evaluasi (misalnya Windows Server 2019/2022) dari situs resmi Microsoft Evaluation Center.

2.      Konfigurasi Virtual Machine (VM) / Server Fisik:

o    Jika Menggunakan Virtualisasi (Direkomendasikan):

          Buka software virtualisasi Anda (VirtualBox/VMware/Hyper-V).

          Buat Virtual Machine baru dengan spesifikasi minimal yang direkomendasikan untuk Windows Server (misalnya, RAM 2-4 GB, Processor 2 Core, HDD 60-80 GB).

          Atur VM untuk boot dari file ISO Windows Server yang telah diunduh.

o    Jika Menggunakan Server Fisik:

          Siapkan server fisik dengan spesifikasi yang memadai.

          Buat bootable USB drive atau DVD dari file ISO Windows Server menggunakan tool seperti Rufus atau UltraISO.

          Masuk ke BIOS/UEFI server, atur Boot Order agar boot dari USB/DVD drive terlebih dahulu. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI.


 

BAGIAN 2: PROSES INSTALASI WINDOWS SERVER

1.      Boot dari Media Instalasi:

o    Nyalakan VM atau server fisik Anda.

o    Jika muncul "Press any key to boot from CD or DVD...", tekan sembarang tombol.

o    Tunggu hingga proses loading file instalasi selesai dan muncul layar Windows Setup.

2.      Pengaturan Awal:

o    Pilih Language to install, Time and currency format, dan Keyboard or input method. Klik Next.

o    Klik "Install now".

3.      Aktivasi dan Edisi:

o    Jika diminta, masukkan Product Key. Jika menggunakan versi evaluasi, Anda bisa pilih "I don't have a product key" atau biarkan kosong (aktivasi akan dilakukan nanti).

o    Pilih Operating System Edition yang ingin diinstal. Perhatikan opsi (Desktop Experience) dan tanpa Desktop Experience.

          Untuk instalasi GUI: Pilih edisi dengan (Desktop Experience).


          Untuk instalasi CLI: Pilih edisi tanpa Desktop Experience (misalnya,

Standard atau Datacenter).

o    Klik Next.

4.      License Terms:

o    Centang "I accept the license terms". Klik Next.

5.      Tipe Instalasi:

o    Pilih "Custom: Install Windows only (advanced)".

6.      Partisi Hard Disk:

o    Pilih drive atau partisi tempat Anda ingin menginstal Windows Server.

o    Jika belum ada partisi atau ingin melakukan fresh install, Anda bisa klik "New"

untuk membuat partisi, lalu "Apply".

o    Setelah partisi dibuat atau dipilih, klik Format (jika diperlukan), lalu klik Next.

7.      Penyalinan File:

o    Proses penyalinan file akan dimulai. Ini akan memakan waktu beberapa menit.

o    Komputer/VM akan beberapa kali restart secara otomatis. Pastikan media instalasi (ISO/USB/DVD) dilepas atau di-unmount dari VM setelah restart pertama agar tidak boot dari media instalasi lagi.

8.      Konfigurasi Akhir:

o    Setelah restart terakhir, Anda akan diminta untuk mengatur Administrator password. Buat password yang kuat dan catat. Konfirmasikan password dan klik Finish.

o    Anda akan dibawa ke layar login Windows Server. Tekan Ctrl + Alt + Del

(atau Host Key + Del di VM) untuk login.


 

BAGIAN 3: KONFIGURASI AWAL SETELAH INSTALASI

1.      Login ke Sistem Operasi:

o    Masukkan password Administrator yang telah Anda buat.

2.      Pengaturan Awal (Desktop Experience):

o    Jika Anda menginstal Desktop Experience, Server Manager akan terbuka secara otomatis.

o    Lakukan beberapa konfigurasi awal seperti:

          Mengganti nama komputer (Local Server -> Computer name -> Change). Restart diperlukan.

          Mengatur IP Address statis (Local Server -> Ethernet -> Properties -> Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) -> Properties).

          Menonaktifkan IE Enhanced Security Configuration (opsional, untuk kemudahan Browse di awal).

          Melakukan update sistem (jika terhubung internet).

          Instal VMware Tools/Guest Additions/Integration Services jika menggunakan VM untuk performa yang lebih baik.


3.      Pengaturan Awal (Server Core):

o    Jika Anda menginstal Server Core, Anda akan langsung berhadapan dengan

Command Prompt.

o    Gunakan perintah-perintah berikut untuk konfigurasi dasar:

          sconfig (untuk membuka menu konfigurasi server yang mudah):

          Option 2: Set Computer Name (lalu restart)

          Option 8: Network Settings (untuk mengatur IP Address)

          Option 15: Exit to Command Line

          Anda juga bisa menggunakan PowerShell (ketik powershell di cmd).

          Contoh perintah PowerShell untuk IP Address: Get-NetAdapter (melihat nama adapter) New-NetIPAddress -InterfaceAlias "Ethernet"

-IPAddress 192.168.1.10 -PrefixLength 24 -DefaultGateway

192.168.1.1 Set-DnsClientServerAddress -InterfaceAlias

"Ethernet" -ServerAddresses "8.8.8.8","8.8.4.4"

          Untuk mengelola Server Core, disarankan menggunakan Remote Server Administration Tools (RSAT) dari komputer lain dengan Windows Client.


F.  HASIL PENGAMATAN / ANALISIS:

1.      Sebutkan persyaratan hardware minimal untuk instalasi Windows Server!

2.      Jelaskan perbedaan utama antara instalasi Windows Server Desktop Experience dan

Server Core! Kapan Anda akan memilih masing-masing opsi?

3.      Sebutkan minimal 3 konfigurasi awal yang perlu dilakukan setelah instalasi Windows Server selesai!

4.      Mengapa disarankan untuk menggunakan Virtual Machine saat melakukan praktikum instalasi sistem operasi server?

5.      Bagaimana cara mengganti nama komputer dan mengatur IP Address pada Windows Server dengan mode Server Core?


G.   KESIMPULAN:

Buatlah kesimpulan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang Anda peroleh setelah menyelesaikan LKPD ini. Jelaskan pentingnya instalasi sistem operasi Windows Server dalam membangun infrastruktur jaringan dan bagaimana pilihan mode instalasi (Desktop Experience vs. Server Core) memengaruhi administrasi dan performa server.



H.   PENILAIAN:

 

No

Kriteria Penilaian

Maksimal Skor (Poin)

1

Kelengkapan langkah kerja

1

2

Kebenaran konfigurasi

1

3

Ketepatan waktu penyelesaian

1

4

Kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri

1

5

Kemampuan bernalar

1

 

Total

5


Penugasan :

        Screenshot setiap tahapan instalasi Windows Server (termasuk pemilihan edisi).

        Screenshot tampilan awal Desktop Experience dan Server Core setelah login.

        Screenshot konfigurasi IP Address.

        Screenshot proses ganti nama komputer.

        Unggah ke blogger anda dan sertakan keterangan tahapan dan kesimpulan pembelajaran tersebut.

 

 JAWABAN DARI PERTANYAAN "HASIL PENGAMATAN"

Persyaratan Hardware Minimal Windows Server

Berikut adalah persyaratan hardware minimal untuk instalasi Windows Server 2022:

  • Processor: 1.4 GHz 64-bit processor

  • RAM: 512 MB

  • Disk space: 32 GB

  • Network: Ethernet adapter dengan throughput minimal 1 Gbps

  • Graphics: Super VGA (1024 x 768) atau resolusi yang lebih tinggi

  • BIOS/UEFI: Bootable dari DVD drive atau USB


Perbedaan Instalasi Windows Server Desktop Experience dan Server Core

Terdapat dua opsi utama saat menginstal Windows Server: Desktop Experience dan Server Core. Perbedaan utamanya adalah antarmuka pengguna (GUI) yang disediakan.

  • Desktop Experience: Instalasi ini menyertakan antarmuka pengguna grafis (GUI) penuh, mirip dengan versi desktop Windows. Ini memudahkan pengguna yang lebih terbiasa dengan lingkungan grafis untuk mengelola server. Anda akan memilih opsi ini jika Anda membutuhkan GUI untuk menjalankan aplikasi tertentu, atau jika Anda lebih nyaman melakukan konfigurasi secara visual.

  • Server Core: Instalasi ini tidak memiliki GUI. Server hanya dijalankan dengan command prompt dan PowerShell. Keuntungannya adalah penggunaan sumber daya (CPU, RAM, disk) yang jauh lebih rendah, mengurangi potensi kerentanan keamanan, dan membutuhkan lebih sedikit pembaruan. Anda akan memilih opsi ini untuk server yang menjalankan peran khusus, seperti web server atau database server, di mana Anda membutuhkan kinerja dan keamanan maksimal.


Konfigurasi Awal Setelah Instalasi Windows Server

Setelah instalasi Windows Server selesai, ada beberapa konfigurasi awal yang sangat disarankan untuk dilakukan:

  1. Mengganti nama komputer: Nama default sering kali sulit diidentifikasi. Mengganti nama komputer dengan nama yang deskriptif akan memudahkan identifikasi di jaringan.

  2. Mengatur IP Address: Secara default, IP address akan didapat secara otomatis (DHCP). Untuk server, disarankan untuk menggunakan Static IP Address agar alamatnya tidak berubah dan server mudah dijangkau di jaringan.

  3. Mengaktifkan Remote Desktop: Mengaktifkan fitur ini memungkinkan Anda mengelola server dari komputer lain tanpa harus berada di depan server fisik.

  4. Menginstal peran dan fitur server: Sesuai dengan tujuan penggunaan, instal peran yang diperlukan, seperti Active Directory Domain Services (AD DS), DHCP, DNS, atau Web Server (IIS).


Alasan Menggunakan Virtual Machine (VM) untuk Praktikum

Menggunakan Virtual Machine (VM) untuk praktikum instalasi sistem operasi server sangat disarankan karena beberapa alasan penting:

  • Keamanan dan Isolasi: VM beroperasi di lingkungan yang terisolasi dari sistem operasi host. Jika terjadi kesalahan atau kerusakan saat praktikum, tidak akan berdampak pada sistem operasi utama Anda.

  • Fleksibilitas: Anda bisa membuat, menghapus, atau mengkloning VM dengan mudah. Ini memungkinkan Anda bereksperimen dengan berbagai skenario instalasi tanpa harus membeli hardware fisik yang berbeda.

  • Hemat Biaya: Anda tidak perlu membeli hardware server fisik yang mahal untuk belajar dan bereksperimen.

  • Snapshot: Sebagian besar software virtualisasi memiliki fitur snapshot yang memungkinkan Anda menyimpan "titik pemulihan" dari VM. Anda bisa kembali ke kondisi sebelumnya jika ada kesalahan fatal saat praktikum.


Cara Mengganti Nama Komputer dan Mengatur IP Address di Server Core

Mengganti Nama Komputer

  1. Buka Command Prompt atau PowerShell.

  2. Gunakan perintah berikut untuk melihat nama komputer saat ini:

    hostname
    
  3. Gunakan perintah berikut untuk mengganti nama komputer. Ganti NAMAKOMPUTERBARU dengan nama yang Anda inginkan:

    netdom renamecomputer %computername% /NewName:NAMAKOMPUTERBARU
    
  4. Setelah perintah dijalankan, Anda perlu merestart server agar perubahan nama diterapkan.

Mengatur IP Address

  1. Buka Command Prompt atau PowerShell.

  2. Gunakan perintah sconfig untuk membuka menu konfigurasi Server Core.

  3. Pilih opsi 8) Network Settings.

  4. Pilih indeks adaptor jaringan yang ingin Anda konfigurasi.

  5. Pilih 1) Set Network Adapter Address.

  6. Pilih S untuk Static IP Address.

  7. Masukkan IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway yang diinginkan.

  8. Kembali ke menu sconfig dan pilih opsi 2) Set DNS Server untuk mengatur alamat DNS.

  9. Setelah semua konfigurasi selesai, keluar dari menu sconfig.

Foto hasil Pengamatan:

INSTALASI WINDOWS

Pilih Workstaion yang cocok untuk windows server

Masukan ISO Windows server yang cocok untuk spek laptop/pc anda

Sisanya tinggal next saja sampe Windows berhasil terinstall

KONFIGURASI WINDOWS SERVER

Setelah windows terinstall bukane server manager lalu ke local server untuk...

Ganti nama Pc di virtual machine anda dengan click "Computer Name" di local server

Jangan lupa untuk ganti ke NAT di jendela Setting VMWARE windows servernya agar nanti bisa ping ke windows XP

Matikan semua sistem Firewall dan Network Encrptyionnya agar nanti bisa saling ping ip address

Jangan lupa untuk check jika ada update di windowsnya untuk mendapatkan fitur maksimal

PING WINDOWS XP DAN WINDOWS SERVER
Buka VMWARE kedua untuk menyalakan windows XP lalu, ubah setting network adapternya ke NAT agar nanti bisa ping windows server dan juga ubah ip addressnya ke DHCP

Lakukan hal yang sama pada windows server dan lalu test ping ke windows XP








Komentar

Postingan Populer