LKPD 5 PERINTAH DASAR LINUX DAN KONFIGURASI IP ADDRESS

 


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD_5)Jaringan komputer Transparansi Grafis Jaringan Portable, infrastruktur  jaringan, Jaringan komputer, elektronik png | PNGEgg










Kelas : XI-TJKT-1

Nama : Muhammad Esya Nur Hidayat


Mata Pelajaran: Administrasi Sistem Jaringan / Sistem Operasi Jaringan / Sistem Komputer Topik: Perintah Dasar Linux dan Konfigurasi IP Address 

Alokasi Waktu: 1 Pertemuan


A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Mengidentifikasi dan menggunakan perintah dasar Linux untuk navigasi direktori, manajemen file, dan melihat informasi sistem.

  2. Memahami konsep IP Address dan jenis-jenisnya.

  3. Melakukan konfigurasi IP Address secara statis pada sistem operasi Linux.

  4. Menguji konektivitas jaringan menggunakan perintah dasar Linux.




B. TEORI SINGKAT:

1. Perintah Dasar Linux:

Sistem operasi Linux, terutama dalam lingkungan server atau ketika mengelola tanpa antarmuka grafis, sangat bergantung pada penggunaan Command Line Interface (CLI) atau terminal. Administrator menggunakan berbagai perintah untuk berinteraksi dengan sistem, seperti membuat direktori, menyalin file, melihat status jaringan, dan menginstal perangkat lunak. Pemahaman perintah dasar ini adalah kunci untuk menguasai Linux.

2. IP Address:

IP Address (Internet Protocol Address) adalah alamat numerik yang unik yang diberikan kepada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan Internet Protocol untuk komunikasi. IP Address memungkinkan perangkat di jaringan untuk saling mengenali dan berkomunikasi. Ada dua versi utama IP: IPv4 (contoh: 192.168.1.10) dan IPv6 (contoh: 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334). Dalam jaringan lokal, kita sering menggunakan IP Address statis (manual) atau dinamis (didapatkan otomatis dari DHCP Server).


C. ALAT DAN BAHAN:

  1. Komputer/Laptop dengan sistem operasi Linux terinstal (misal: Debian, Ubuntu Server, atau Linux Mint tanpa GUI).

  2. Software Virtualisasi (disarankan): Oracle VirtualBox, VMware Workstation Player/Pro, atau Hyper-V (jika menggunakan Windows Pro/Enterprise) dengan VM Linux terinstal.

  3. Koneksi internet (jika diperlukan untuk pengujian eksternal atau update).

  4. Lembar kerja dan alat tulis.


D. KESELAMATAN KERJA:

  1. Pastikan sumber daya listrik stabil.

  2. Ikuti instruksi dengan cermat.

  3. Berhati-hatilah saat menggunakan perintah dengan sudo atau sebagai root, karena kesalahan bisa berakibat fatal pada sistem.

  4. Laporkan kepada guru/instruktur jika ada kendala atau kerusakan.

  5. Lakukan praktikum di lingkungan virtual (VM) untuk menghindari kerusakan pada sistem operasi utama Anda.


E. LANGKAH KERJA:

BAGIAN 1: PERINTAH DASAR LINUX

Login ke terminal Linux Anda (sebagai pengguna biasa atau root). A. Navigasi Direktori:

  1. Ketik pwd

    • Fungsi: Menampilkan direktori kerja saat ini (Print Working Directory).

    • Hasil:

  2. Ketik ls

    • Fungsi: Menampilkan isi direktori saat ini.

    • Hasil:

  3. Ketik ls -l

    • Fungsi: Menampilkan isi direktori dengan format panjang (detail).

    • Hasil:

  4. Ketik ls -a

    • Fungsi: Menampilkan semua file, termasuk file tersembunyi (diawali titik).

    • Hasil:

  5. Ketik cd /

    • Fungsi: Berpindah ke direktori root.

    • Hasil:

  6. Ketik cd /home

    • Fungsi: Berpindah ke direktori /home.

    • Hasil:

  7. Ketik cd ~

    • Fungsi: Berpindah ke direktori home user saat ini.

    • Hasil:

  8. Ketik cd ..

    • Fungsi: Berpindah ke satu level direktori di atas.

    • Hasil:

B. Manajemen File dan Direktori:

  1. Ketik mkdir latihan_linux

    • Fungsi: Membuat direktori baru bernama latihan_linux di direktori saat ini.

    • Hasil:

  2. Ketik cd latihan_linux lalu touch file1.txt

    • Fungsi: Membuat file kosong bernama file1.txt.

    • Hasil:

  3. Ketik echo "Ini adalah contoh teks." > file2.txt

    • Fungsi: Membuat file file2.txt dan mengisi dengan teks.

    • Hasil:

  4. Ketik cat file2.txt

    • Fungsi: Menampilkan isi dari file2.txt.

    • Hasil:

  5. Ketik cp file1.txt file1_copy.txt

    • Fungsi: Menyalin file1.txt menjadi file1_copy.txt.

    • Hasil:

  6. Ketik mv file1_copy.txt folder_baru/ (jika folder_baru belum ada, buat dulu dengan mkdir)

    • Fungsi: Memindahkan file1_copy.txt ke dalam folder_baru.

    • Hasil:

  7. Ketik rm file1.txt

    • Fungsi: Menghapus file1.txt.

    • Hasil:

  8. Ketik rmdir folder_baru

    • Fungsi: Menghapus direktori kosong folder_baru.

    • Hasil:

C. Perintah Informasi Sistem:

  1. Ketik whoami

    • Fungsi: Menampilkan nama pengguna yang sedang login.

    • Hasil:

  2. Ketik uname -a

    • Fungsi: Menampilkan informasi kernel Linux secara lengkap.

    • Hasil:

  3. Ketik df -h

    • Fungsi: Menampilkan informasi penggunaan ruang disk dalam format readable.

    • Hasil:

  4. Ketik free -h

    • Fungsi: Menampilkan informasi penggunaan memori (RAM) dalam format readable.

    • Hasil:

  5. Ketik clear

    • Fungsi: Membersihkan layar terminal.

    • Hasil:


BAGIAN 2: KONFIGURASI IP ADDRESS STATIS DAN PENGUJIAN JARINGAN

Persiapan:

  • Pastikan Anda sudah login sebagai root atau memiliki akses sudo.

  • Identifikasi nama interface jaringan Anda. Gunakan perintah ip a atau ifconfig (jika terinstal). Biasanya namanya eth0, enp0s3, ens33, atau sejenisnya. Catat nama interface tersebut (misal: enp0s3).

Skenario Konfigurasi:

  • IP Address: 192.168.no_urut_absen.10 (linux)

  • IP Address: 192.168.no_urut_absen.100 (windows)

  • Subnet Mask: 255.255.255.0 (setara dengan /24)

Langkah Konfigurasi (Debian/Ubuntu Server - Netplan untuk versi baru, atau /etc/network/interfaces untuk versi lama/server):

A. Menggunakan /etc/network/interfaces (Metode Tradisional - Debian Lama/Ubuntu Server Lama):

  1. Edit File Konfigurasi:

    • Ketik sudo nano /etc/network/interfaces

    • Cari baris yang mengacu pada interface jaringan Anda (misal: allow-hotplug enp0s3 atau auto enp0s3).

    • Ubah konfigurasinya menjadi seperti di bawah ini. Hapus atau komentari baris iface enp0s3 inet dhcp jika ada.

    • auto enp0s3

    • iface enp0s3 inet static

    •     address 192.168.no_urut_absen.10

    •     netmask 255.255.255.0

    •     gateway 192.168.1.1

    •     dns-nameservers 8.8.8.8 8.8.4.4

    • Tekan Ctrl+X, lalu Y, lalu Enter untuk menyimpan dan keluar.

  2. Restart Layanan Jaringan:

    • Ketik sudo systemctl restart networking

    • Atau sudo /etc/init.d/networking restart

B. Menggunakan Netplan (Metode Modern - Ubuntu Server Baru / Debian 10+):

  1. Identifikasi File Netplan:

    • Biasanya ada di /etc/netplan/. Ketik ls /etc/netplan/ untuk melihat file .yaml (misal: 00-installer-config.yaml).

    • Ketik sudo nano /etc/netplan/nama_file_anda.yaml (ganti nama_file_anda.yaml sesuai dengan yang Anda temukan).

  2. Edit File Konfigurasi:

    • Sesuaikan isi file agar menjadi seperti ini (perhatikan indentasi spasi, sangat penting di YAML!):

YAML

network:

  version: 2

  renderer: networkd

  ethernets:

    enp0s3:  # Ganti dengan nama interface Anda

      dhcp4: no

      addresses: [192.168.1.10/24]

      routes:

        - to: default

          via: 192.168.1.1

      nameservers:

        addresses: [8.8.8.8, 8.8.4.4]

  • Tekan Ctrl+X, lalu Y, lalu Enter untuk menyimpan dan keluar.

  1. Terapkan Konfigurasi Netplan:

    • Ketik sudo netplan try (untuk menguji konfigurasi sebelum diterapkan permanen)

    • Jika tidak ada error, ketik sudo netplan apply

C. Verifikasi Konfigurasi IP Address:

  1. Ketik ip a atau ifconfig

    • Fungsi: Menampilkan konfigurasi IP Address pada semua interface jaringan.

    • Cari interface Anda (misal: enp0s3) dan verifikasi IP Address (192.168.1.10/24).

    • Hasil:

  2. Ketik ip r

    • Fungsi: Menampilkan routing table untuk memverifikasi gateway.

    • Cari baris default via 192.168.1.1.

    • Hasil:

  3. Ketik cat /etc/resolv.conf

    • Fungsi: Menampilkan konfigurasi DNS server.

    • Cari baris nameserver 8.8.8.8.

    • Hasil:

D. Pengujian Konektivitas Jaringan:

  1. Ping ke Diri Sendiri (Loopback):

    • Ketik ping 127.0.0.1

    • Fungsi: Menguji apakah protokol TCP/IP bekerja di sistem lokal.

    • Hasil:

  2. Ping ke Gateway:

    • Ketik ping 192.168.1.1

    • Fungsi: Menguji konektivitas ke router atau gateway jaringan lokal.

    • Hasil:

  3. Ping ke IP Eksternal:

    • Ketik ping 8.8.8.8 (Google Public DNS)

    • Fungsi: Menguji konektivitas ke internet melalui IP.

    • Hasil:

  4. Ping ke Nama Domain Eksternal:

    • Ketik ping google.com

    • Fungsi: Menguji apakah DNS bekerja dengan benar (menerjemahkan nama domain ke IP).

    • Hasil:

  5. Untuk menghentikan perintah ping, tekan Ctrl+C.


F. HASIL PENGAMATAN / ANALISIS:

  1. Apa perbedaan utama antara perintah ls dan ls -l?

  2. Jelaskan fungsi dari perintah cd ../.. jika Anda berada di direktori /home/user/documents!

  3. Mengapa penting untuk memiliki IP Address yang unik untuk setiap perangkat di jaringan?

  4. Mengapa Anda perlu me-restart layanan jaringan setelah mengubah konfigurasi IP Address?

  5. Sebutkan dua cara yang Anda ketahui untuk mengetahui IP Address server Linux Anda setelah konfigurasi!


G. KESIMPULAN:

Buatlah kesimpulan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang Anda peroleh setelah menyelesaikan LKPD ini. Jelaskan pentingnya menguasai perintah dasar Linux untuk administrasi sistem dan bagaimana konfigurasi IP Address yang benar adalah pondasi utama untuk komunikasi dalam jaringan komputer.


H. PENILAIAN:

No

Kriteria Penilaian

Maksimal Skor (Poin)

1

Kelengkapan langkah kerja 

1

2

Kebenaran konfigurasi

1

3

Ketepatan waktu penyelesaian

1

4

Kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri

1

5

Kemampuan bernalar 

1


Total

5


Penugasan :

  • Screenshot setiap perintah dan hasilnya di terminal.

  • Screenshot file konfigurasi IP Address yang sudah diubah.

  • Screenshot hasil pengujian ping.

  • Unggah ke blogger anda dan sertakan keterangan tahapan dan kesimpulan pembelajaran tersebut.


Jawaban Hasil Pengamatan:

Perbedaan Antara Perintah ls dan ls -l

Perintah ls digunakan untuk mendaftar file dan direktori di dalam direktori saat ini. Secara default, ia menampilkan nama-nama file dan direktori tanpa detail tambahan. Ini cocok untuk melihat konten direktori secara cepat.

Sebaliknya, ls -l (l untuk "long") menampilkan daftar yang lebih rinci. Format daftar panjang ini mencakup informasi penting seperti hak akses file, jumlah hard link, nama pemilik, grup pemilik, ukuran file, tanggal dan waktu modifikasi, serta nama file atau direktori itu sendiri. Opsi ini memberikan detail yang lebih lengkap tentang setiap item dalam direktori.


Fungsi Perintah cd ../..

Jika Anda berada di direktori /home/user/documents, perintah cd ../.. akan membawa Anda dua tingkat ke atas dalam struktur direktori.

  • .. mewakili direktori induk.

  • cd .. akan membawa Anda dari /home/user/documents ke /home/user.

  • cd ../.. akan membawa Anda dari /home/user ke /home.

Jadi, setelah menjalankan perintah ini, Anda akan berada di direktori /home.


Pentingnya IP Address Unik

Penting untuk memiliki IP Address yang unik untuk setiap perangkat di jaringan agar komunikasi dapat berjalan dengan benar. Bayangkan jaringan seperti sistem pos, dan setiap perangkat memiliki alamat rumahnya sendiri (IP Address).

  • Pengidentifikasian Perangkat: IP Address yang unik memungkinkan perangkat lain di jaringan untuk mengidentifikasi dan mengirim data ke perangkat yang benar.

  • Routing Data: Router dan switch menggunakan IP Address untuk mengarahkan paket data ke tujuan yang tepat. Tanpa IP Address yang unik, paket data tidak akan tahu ke mana harus pergi, menyebabkan tabrakan atau hilangnya data.

Dengan kata lain, IP Address yang unik memastikan bahwa setiap paket data mencapai penerima yang dituju tanpa kebingungan.


Alasan Me-restart Layanan Jaringan

Setelah mengubah konfigurasi IP Address (atau konfigurasi jaringan lainnya), Anda perlu me-restart layanan jaringan agar perubahan tersebut diterapkan. Alasan utamanya adalah:

  • Membaca Konfigurasi Baru: Layanan jaringan berjalan di latar belakang dan memuat konfigurasinya saat pertama kali dimulai. Perubahan pada file konfigurasi (seperti /etc/network/interfaces) tidak akan dikenali sampai layanan tersebut di-restart.

  • Mengalokasikan Alamat Baru: Me-restart layanan memaksa sistem untuk melepaskan IP Address lama dan mengalokasikan IP Address baru yang telah Anda tentukan. Ini memastikan bahwa tumpukan jaringan (network stack) berfungsi dengan konfigurasi terbaru.

Me-restart layanan ini memastikan bahwa sistem operasi dan aplikasi lainnya dapat menggunakan pengaturan jaringan yang telah diperbarui.


Cara Mengetahui IP Address Server Linux

Dua cara yang umum digunakan untuk mengetahui IP Address server Linux setelah konfigurasi adalah:

  1. Menggunakan perintah ip a atau ip addr: Perintah ini menampilkan informasi lengkap tentang semua antarmuka jaringan. IP Address biasanya tercantum di bawah antarmuka yang aktif (misalnya, eth0 atau enp0s3) di samping inet.

    Bash
    ip a
    
  2. Menggunakan perintah hostname -I: Perintah ini secara langsung menampilkan semua IP Address yang terkait dengan server. Ini adalah cara yang lebih ringkas dan cepat jika Anda hanya ingin melihat IP Address-nya saja.

    Bash
    hostname -I
KESIMPULAN:

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, perintah dasar Linux seperti ls dan cd adalah alat fundamental bagi administrator sistem. Menguasai perintah-perintah ini penting karena memungkinkan pengelolaan file dan navigasi direktori secara efisien, yang merupakan tugas inti dalam administrasi sistem.


Pentingnya Menguasai Perintah Dasar Linux

Menguasai perintah dasar Linux adalah pondasi utama dalam administrasi sistem karena:

  1. Efisiensi dan Otomatisasi: Banyak tugas administratif, seperti manajemen file, pengawasan sistem, dan pemecahan masalah, seringkali dilakukan melalui command-line interface (CLI). Menguasai perintah dasar memungkinkan administrator menjalankan tugas-tugas ini dengan cepat dan efisien, bahkan membuat skrip untuk mengotomatisasi pekerjaan yang berulang.

  2. Akses Jarak Jauh: Sebagian besar server Linux tidak memiliki antarmuka grafis. Administrator harus mengelola server dari jarak jauh melalui SSH (Secure Shell), yang hanya menyediakan terminal. Tanpa pemahaman yang kuat tentang perintah dasar, manajemen server akan menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin.

  3. Pemecahan Masalah: Saat sistem mengalami masalah, seperti kegagalan jaringan atau aplikasi, log dan file konfigurasi harus diperiksa secara manual. Perintah seperti ls, cd, cat, dan grep sangat vital untuk menavigasi file-file ini dan menemukan akar masalah.


Peran Konfigurasi IP Address dalam Jaringan

Konfigurasi IP Address yang benar adalah elemen krusial dalam komunikasi jaringan karena:

  1. Identitas Unik: Setiap perangkat di jaringan memerlukan IP Address unik sebagai identitasnya. Ini memastikan bahwa setiap paket data yang dikirimkan memiliki alamat tujuan yang spesifik, mencegah kebingungan dan tabrakan data.

  2. Komunikasi dan Routing: IP Address memungkinkan perangkat dan router untuk mengidentifikasi dan mengirim data ke tujuan yang tepat. Tanpa IP Address yang benar, paket data tidak akan tahu ke mana harus pergi, sehingga komunikasi tidak dapat terjadi.

  3. Ketersediaan Layanan: Layanan jaringan seperti web server, database, dan DNS sangat bergantung pada konfigurasi IP Address yang benar untuk dapat diakses oleh klien. Kesalahan kecil dalam konfigurasi bisa membuat seluruh layanan tidak dapat dijangkau.

Dengan kata lain, menguasai perintah dasar Linux memberdayakan administrator untuk mengelola sistem secara efektif, dan konfigurasi IP Address yang benar memastikan bahwa sistem tersebut dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar. Keduanya adalah dua pilar fundamental yang saling melengkapi dalam dunia administrasi sistem dan jaringan.


HASIL SCREENSHOT:
perintah untuk membuat forlder text, folder baru, mengetik text di dalam file .txt(text) dan membaca file.txt lewat terminal

perintah untuk membuat folder dan menampilkan informasi sistem RAM dan Storage(harddisk) lewat terminal

Perintah untuk nafigasi di terminal

Konfigurasi Ip address lewat:
nano /etc/network/interfaces

ip address yang digunakan windows

hasil ping dari Debian ke Windows XP

Hasil ping dari Windows XP ke Debian


Komentar

Postingan Populer