LKPD7 FILE SERVER SAMBA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD_7)
Kelas : XI-TJKT-1
Nama : Muhammad Esya Nur Hidayat
Mata Pelajaran: Administrasi Sistem Jaringan / Sistem Operasi Jaringan
Topik: Instalasi dan Konfigurasi File Server Samba di Debian
Alokasi Waktu: 1 Pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan konsep dasar File Server dan protokol SMB/CIFS.
Memahami peran Samba dalam menyediakan layanan file sharing untuk klien Windows di lingkungan Linux.
Melakukan instalasi paket Samba di Debian Server.
Membuat dan mengkonfigurasi shared folder (share) di Samba.
Membuat user Samba dan mengatur hak akses.
Mengakses shared folder dari komputer klien Windows.
Menguji fungsi baca/tulis pada shared folder.
B. TEORI SINGKAT:
1. File Server:
File Server adalah server khusus yang didedikasikan untuk menyimpan file dan folder, serta memungkinkan pengguna di jaringan untuk mengakses, menyimpan, dan mengelola file-file tersebut secara terpusat. Dengan adanya file server, data dapat diorganisir dengan lebih baik, mudah di-backup, dan diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan.
2. Samba:
Samba adalah implementasi open-source dari protokol jaringan SMB/CIFS (Server Message Block/Common Internet File System). Protokol ini digunakan oleh sistem operasi Microsoft Windows untuk layanan berbagi file dan printer. Dengan Samba, server Linux dapat berfungsi sebagai file server yang kompatibel dengan Windows, memungkinkan komputer Windows untuk mengakses folder yang dibagikan di server Linux seolah-olah itu adalah folder di server Windows.
Samba memungkinkan administrator untuk mengatur:
Shared Folders: Direktori di server Linux yang dapat diakses oleh klien jaringan.
User Authentication: Mengontrol siapa saja yang dapat mengakses share tertentu.
Permissions: Mengatur hak baca, tulis, atau eksekusi untuk file dan folder yang dibagikan.
C. ALAT DAN BAHAN:
Satu Virtual Machine (VM) yang akan menjadi Debian Server (sudah terinstal Debian Server Core dengan IP statis dan SSH aktif, seperti pada LKPD sebelumnya).
Satu Virtual Machine (VM) yang akan menjadi klien Windows (misal: Windows 10/11 atau Windows 7).
Software Virtualisasi: Oracle VirtualBox, VMware Workstation Player/Pro, atau Hyper-V.
Koneksi jaringan internal antar VM (misal: mode Host-Only Adapter atau Internal Network di VirtualBox/VMware, atau Private Switch di Hyper-V) untuk simulasi jaringan lokal. Pastikan klien Windows dan Debian Server berada di segmen jaringan yang sama dan dapat saling ping.
Aplikasi klien SSH (misal: PuTTY untuk Windows, atau terminal bawaan untuk Linux/macOS) untuk mengakses Debian Server.
Lembar kerja dan alat tulis.
D. KESELAMATAN KERJA:
Pastikan sumber daya listrik stabil.
Ikuti instruksi dengan cermat.
Berhati-hatilah saat mengedit file konfigurasi sistem, terutama sebagai root atau dengan sudo. Selalu backup file konfigurasi penting sebelum mengeditnya.
Laporkan kepada guru/instruktur jika ada kendala atau kerusakan.
Pastikan IP Address Debian Server dan klien Windows berada dalam satu segmen jaringan yang sama dan tidak ada firewall yang memblokir komunikasi.
F. HASIL PENGAMATAN / ANALISIS:
Apa fungsi utama dari Samba dalam jaringan yang memiliki klien Windows dan server Linux?
Mengapa Anda perlu mengatur hak akses Linux (chmod dan chown) pada direktori yang akan dibagikan melalui Samba?
Jelaskan perbedaan konfigurasi antara share Public dan share Departemen dalam file smb.conf!
Apa fungsi dari perintah smbpasswd -a? Mengapa password Samba bisa berbeda dengan password user Linux?
Jika Anda tidak bisa mengakses \\192.168.x.10 dari klien Windows, apa saja kemungkinan penyebabnya?
G. KESIMPULAN:
Buatlah kesimpulan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang Anda peroleh setelah menyelesaikan LKPD ini. Jelaskan pentingnya File Server dalam pengelolaan data terpusat dan bagaimana Samba memungkinkan integrasi yang mulus antara lingkungan Linux dan Windows untuk berbagi file.
H. PENILAIAN:
Penugasan :
Screenshot instalasi paket Samba.
Screenshot pembuatan direktori dan pengaturan hak akses.
Screenshot file smb.conf setelah diedit.
Screenshot hasil testparm.
Screenshot tampilan \\192.168.x.10 di File Explorer klien Windows.
Screenshot pengujian baca/tulis di folder Public dan Departemen.
Unggah ke blogger anda dan sertakan keterangan tahapan dan kesimpulan pembelajaran tersebut.
Hasil Akhir/Jawaban:
F. HASIL PENGAMATAN / ANALISIS:
1. Fungsi utama dari Samba dalam jaringan yang memiliki klien Windows dan server Linux
Samba berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara sistem operasi Linux/Unix dan Windows dalam jaringan lokal.
Fungsi utamanya:
-
Berbagi file dan printer antara server Linux dan klien Windows.
-
Membuat server Linux tampil seperti “file server Windows” sehingga bisa diakses melalui Network Neighborhood atau This PC → Network.
-
Mengizinkan autentikasi pengguna Windows menggunakan akun Samba untuk mengakses resource di Linux.
👉 Intinya: Samba memungkinkan interoperabilitas antara Windows dan Linux dalam hal file sharing dan printer sharing.
2. Mengapa Anda perlu mengatur hak akses Linux (chmod dan chown) pada direktori yang akan dibagikan melalui Samba
Karena Samba tetap mengikuti sistem keamanan Linux.
Walaupun Anda mengatur izin akses di Samba, sistem file Linux akan tetap memeriksa izin file sistemnya terlebih dahulu.
Maka dari itu:
-
chmod
digunakan untuk mengatur izin baca/tulis/eksekusi bagi user, group, dan others. -
chown
digunakan untuk mengubah pemilik dan grup dari direktori atau file yang akan dibagikan.
🧠 Contoh:
chown -R departemen1:staff /srv/share/departemen1
chmod -R 770 /srv/share/departemen1
Artinya hanya pemilik dan grup “staff” yang boleh mengakses direktori tersebut.
3. Perbedaan konfigurasi antara share Public dan share Departemen dalam file smb.conf
Aspek | Share Public | Share Departemen |
---|---|---|
Tujuan | Untuk semua pengguna di jaringan | Hanya untuk user tertentu/departemen |
Autentikasi | Tidak perlu login (guest ok = yes) | Perlu login dengan user dan password Samba |
Keamanan | Rendah (terbuka) | Tinggi (terbatas) |
Contoh konfigurasi | ||
Public share | Departemen share | |
```ini | ||
[Public] | ||
path = /srv/share/public | ||
browseable = yes | ||
writable = yes | ||
guest ok = yes | ||
``` | ```ini | |
[Departemen] | ||
path = /srv/share/departemen | ||
browseable = yes | ||
writable = yes | ||
valid users = @staff | ||
guest ok = no |
---
### **4. Fungsi dari perintah `smbpasswd -a` dan alasan password Samba bisa berbeda dengan password user Linux**
**Perintah:**
```bash
smbpasswd -a username
Fungsinya: menambahkan user ke database Samba dan mengatur password-nya.
📘 Catatan penting:
-
Samba menggunakan database user sendiri (biasanya di
/var/lib/samba/private/passdb.tdb
). -
Karena itu, password Samba dan password Linux tidak otomatis sama — kecuali Anda menyinkronkannya secara manual.
Jadi, walaupun user sudah ada di sistem Linux (/etc/passwd
), dia tidak otomatis bisa login ke Samba tanpa diaktifkan dengan smbpasswd -a
.
5. Jika Anda tidak bisa mengakses \\192.168.x.10
dari klien Windows, kemungkinan penyebabnya:
Berikut kemungkinan penyebab dan cara pengecekan:
Kategori | Penyebab | Cara Mengecek / Solusi |
---|---|---|
Jaringan | Tidak ada koneksi antara klien dan server | ping 192.168.x.10 dari Windows |
Firewall Linux | Port Samba (TCP 139, 445) diblokir | sudo ufw allow samba atau systemctl stop firewalld (sementara) |
Layanan Samba | Samba belum berjalan | systemctl status smbd nmbd |
Konfigurasi smb.conf | Salah path, izin, atau tidak shareable | Periksa /etc/samba/smb.conf , lalu restart: systemctl restart smbd |
Hak akses file sistem | Direktori share tidak bisa dibaca user Samba | Pastikan chmod dan chown sudah benar |
User/Password salah | User belum ditambahkan di Samba | smbpasswd -a username |
DNS / IP salah | Alamat IP salah ketik | Pastikan alamat server benar |
Apakah kamu ingin saya bantu buatkan contoh konfigurasi lengkap file smb.conf
untuk skenario Public dan Departemen (misalnya HR dan IT)? Itu bisa membantu untuk latihan konfigurasi nyata di lab.
G. KESIMPULAN:
Samba berfungsi sebagai penghubung antara server Linux dan klien Windows, memungkinkan berbagi file dan printer secara mudah dalam jaringan campuran.
Agar berjalan dengan benar, hak akses Linux (chmod dan chown) harus disesuaikan karena Samba tetap tunduk pada sistem izin Linux.
Perbedaan utama antara share Public dan share Departemen terletak pada tingkat keamanannya — share Public terbuka untuk semua pengguna, sedangkan share Departemen terbatas pada user tertentu saja.
Perintah smbpasswd -a
digunakan untuk menambahkan user ke database Samba, dan password-nya bisa berbeda dari password Linux karena keduanya disimpan terpisah.
Jika akses ke \\192.168.x.10
gagal, kemungkinan penyebabnya mencakup masalah jaringan, firewall, layanan Samba yang belum aktif, kesalahan konfigurasi, atau hak akses yang salah.
Agar Samba berfungsi optimal, pastikan konfigurasi smb.conf
, hak akses file, akun pengguna, serta konektivitas jaringan sudah diatur dengan benar.
HASIL SCREENSHOT:
Komentar
Posting Komentar